Very Toxic (sangat beracun)
Simbol bahan kimia sangat beracun memiliki kode huruf: T+. Bahan yang diberi label ini dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah, baik melalui inhalasi, konsumsi, atau kontak kulit. Contoh bahan ini adalah kalium sianida, hidrogen sulfida, nitrobenzena, dan atropin.
Simbol bahan kimia yang beracun memiliki kode huruf T. Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘toxic’ dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah.
Beberapa di antaranya dapat bersifat karsinogenik, mutagenik, atau berisiko pada reproduksi.Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya solven-solven seperti metanol (toksik) dan benzene (toksik, karsinogenik).
Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar)
Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya extremely flammable memiliki kode huruf F+.
Simbol ini dilekatkan pada cairan dengan titik nyala sangat rendah (di bawah 0°C) dan titik didih yang juga rendah (di bawah 35°C).
Bahan ini sangat mudah terbakar dan dapat membentuk campuran yang sangat mudah meledak dengan udara dalam kondisi normal. Contoh bahan ini adalah dietil eter (cairan) dan propane (gas).
Ciri Khas Reaksi Kimia
Ciri khas reaksi kimia itu adalah adanya zat sebelum reaksi yang dikenal dengan reaktan atau pereaksi, dan adanya produk atau hasil reaksi.
Jika reaktan lebih dari satu maka pencampuran zat-zat reaktan diberi simbol penjumlahan atau plus (+) kemudian sebelum membentuk produk ada panah sebagai jalan perubahan.
Jadi misalkan A bereaksi dengan B membentuk C maka reaksi kimianya sebagai berikut:
A dan B sebagai reaktan Tanda tambah (+) artinya pencampuran atau reaksi dan C adalah produk.
Contoh , kalau kita membakar kayu dan menghasilkan arang, pembakaran sesungguhnya reaksi benda dengan oksigen maka : Kayu + oksigen → arang Pereaksi atau reaktan Kayu dan arang adalah produk.
Dalam mempelajari reaksi kimia, terdapat senyawa yang berperan di dalamnya. Begitu pula biomolekul yang merupakan senyawa organik sederhana pembentuk organisme hidup yang dapat Grameds temukan dalam buku berjudul Mekanisme Reaksi Dan Metabolisme Biomolekul dari Dr. Yohanis Ngili, M. Si.
Flammable (mudah terbakar)
Tidak ada simbol bahaya diperlukan untuk melabeli bahan dan formulasi dengan notasi bahaya ‘flammable’. Tapi simbol ini dipakai pada bahan dan formulasi likuid yang memiliki titik nyala antara 21°C hingga 55°C termasuk dalam kategori ini. Contoh bahan ini adalah minyak terpentin.
Corrosive (korosif)
Kode huruf dari simbol bahan kimia corrosive adalah C. Bahan dengan label "corrosive" dapat merusak jaringan hidup, termasuk kulit manusia atau hewan uji.
Bahan asam dengan pH di bawah 2 atau basa dengan pH di atas 11,5 dikategorikan sebagai bahan korosif. Contoh bahan ini adalah asam klorida (HCl) dan asam sulfat (H2SO4).
Terjadi Perubahan Warna
Ciri perubahan kimia yang kedua adalah adanya perubahan warna. Misalnya, kertas yang semula putih jadi hitam setelah dibakar. Wajah yang semula berwarna gelap tiba-tiba memutih menggunakan skincare . Tak perduli skincare ori atau KW. Ups, maafkan kalau ada yang terpanggil.
Ciri perubahan kimia yang ketiga adalah muncul endapan. Endapan terjadi gara-gara suatu zat tidak bisa larut lagi.
Misalnya, pada suatu wadah yang sudah kita isi dengan 200ml air, kita masukkan zat A. Kemudian, pada sendokan pertama, zat A langsung larut alias menghilang berbaur dengan air. Pada sendokan kedua, walaupun tidak larut secepat sendok pertama, tetapi zat A masih tampak larut.
Jika Ternyata pada sendokan ketiga zat A mulai membuat larutan keruh dan tampak mulai muncul endapan, maka kita katakan kelarutan zat A adalah 3 sendok dalam 200 ml air. Kalo 3 sendok tapi setara dengan 30 gram misalnya berarti kelarutan zat A 30 gram dalam 200 mL air
Ketika zat terlarut sudah tidak bisa larut lagi, maka larutan itu dikatakan jenuh. Kondisi jenuh ditandai dengan warna yang keruh dan mulai terlihat endapan.
Apabila suatu zat memiliki Kelarutan besar, maka akan banyak zat yang dapat larut dan sulit mengendap.
Kelarutan memiliki simbol S atau solubility dan dipelajari di kelas 11 SMA. Kelarutan memiliki satuan mol/liter
Jika suatu senyawa memiliki kelarutan kecil, maka hanya sedikit saja larutan yang bisa larut. Sisanya akan membentuk endapan.
Jadi endapan terjadi jika larutan tersebut berada dalam keadaan jenuh. Dan endapan menunjukkan adanya reaksi kimia.
Dalam hubungan asmara kejenuhan menyebabkan perasaan cinta mengendap, ya ga sih?
Ciri keempat dari perubahan kimia adalah munculnya gas. Banyak reaksi kimia yang menghasilkan gas, untuk pembakaran saja ada gas CO2 alias karbondioksida yang dihasilkan. Sementara itu, untuk makanan yang membusuk itu ada bau gas amonia atau NH3 yang merasuki hidung kita.
Tahukah kamu Gas kentut bersifat asam, karena mengandung karbondioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S) merupakan hasil dari proses pencernaan? Nah, kentut merupakan hasil samping dari pencernaan. Dimana dalam proses pencernaan banyak sekali melibatkan reaksi kimia.
Mungkin Kentut dianggap oleh sebagian orang sebagai hal yang tabu. Hal ini karena membuat ketidaknyamanan sosial, bukan cuma karena suaranya yang fals, tetapi juga yang bau busuknya yang mana tahan. Apalagi jika pelakunya tak tertebak .
Hayo ngaku kamu pernah jadi pelaku kentut tak ngaku?
Irritant (penyebab iritasi)
Kode huruf dari simbol irritant adalah Xi.Bahan yang diberi label irritant tidak merusak jaringan secara permanen, namun dapat menyebabkan peradangan pada kulit atau selaput lendir. Contoh bahan ini termasuk isopropilamina, kalsium klorida, dan larutan asam atau basa encer.
Oxidizing (pengoksidasi) - Huruf kode: O
Bahan dengan label oxidizing memiliki kode huruf O. Bahan dengan label ini tidak mudah terbakar secara langsung, tetapi dapat memperburuk risiko kebakaran jika bersentuhan dengan bahan yang mudah terbakar atau sangat mudah terbakar.
Biasanya, bahan ini adalah senyawa anorganik seperti garam pengoksidasi kuat atau peroksida organik. Contoh bahan ini termasuk kalium klorat, kalium permanganat, dan asam nitrat pekat.
Contoh Perubahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari
Banyak sekali perubahan kimia yang terjadi di alam ini. Setiap makhluk mengalaminya setiap saat. Dari mulai proses pencernaan, pernafasan bahkan reproduksi. Besi yang berkarat, kayu yang terbakar, nasi yang basi, dan buah yang matang.
Motor bisa jalan karena ada reaksi kimia dari pembakaran bensin, jam dinding tak lelah berputar selama baterainya masih ada. Obat maag yang mengandung magnesium hidroksida dapat menetralkan asam klorida yang diproduksi lambung.
Berikut adalah beberapa contoh perubahan kimia :
Jadi reaksi kimia atau perubahan kimia ada di keseharian kita. Meskipun secara teoritis bikin kita menangis, tetapi pengaruh dalam kehidupan membuat kita dinamis.
Perubahan kimia yang sekiranya mengganggu bisa kita siasati. Seperti perkaratan besi. Jika kita mengetahui bahwa besi mengalami perubahan kimia karena perkaratan, maka kita harus rajin mengecat pagar rumah kita agar selain indah juga aman dari perkaratan.
Nah, untuk lebih memahami mengenai laju reaksi, hukum laju, membedakan orde reaksi dan masih banyak lagi yang terjadi dalam proses perubahan kimia, Grameds, dapat membaca buku dari Rusman yang berjudul Kinetika Kimia. Buku ini bisa kamu dapatkan dengan mudah, hanya dengan klik tombol “beli sekarang” di bawah ini.
Sesungguhnya ilmu pengetahuan dipahami untuk diamalkan bukan sekadar dihafalkan, tetapi juga harus dimengerti agar bisa bermanfaat dikemudian hari. Semoga berguna ya bahasan perubahan kimianya. Selamat belajar!
Aspek Penyebab Perubahan Suatu Zat
Aspek “penyebab perubahan suatu zat” adalah reaksi kimia seperti apa yang bisa membuat suatu zat menjadi berubah. Adapun contoh dari aspek ini seperti pelapukan kayu, nasi yang basi, dan sebagainya.